Wednesday, July 21, 2010

REFLEKS DOA 2 ★BERDOA DENGAN TANGAN DAN HATI TERBUKA★


☆Cara☆
1. Mencari posisi duduk yang cocok, agar badan rileks, tenang.

2. Mengatur pernapasan.
Menilik dosa.....
3. Dengan tenang duduk dihadapan Tuhan:
>Dengan tangan terbuka.
>Tanpa kata dan suara.
>Menanti.......

4. Lamanya mulai 5 menit, lambat laun ditambah waktunya.

SADARILAH ANDA BERDOA:
"HIDUP DAN BERADA DIHADAPAN TUHAN, DENGAN TANGAN DAN HATI TERBUKA"

Banyak hal dalam hidup ~aku gengam erat-erat~, aku hidup dengan tangan ~terkatup~.
Aku begitu ingin mengatur dan mementukan hidupku menurut kemauan dan gagasan ku sendiri.
Yang ku pentingkan misalnya: milikku, nama baikku, kepandaianku, cita-citaku, tugas dan jabatanku, gagasan dan pendapatku, tentang segala apa saja. Semuanya itu sukar ku lepaskan.

BERDOA:
AKU MEMBUKA TANGANKU MELUPAKAN GENGGAMAN!
LALU MENANTI......
MENGAJAK TUHAN UNTUK DATANG.....

Dia melihat apa yang ada dalam tanganku.....?
Mungkin Ia bertanya: "Bolehkah aku mengambil sesuatu?"
Anda: "Tentu saja boleh! Itulah sebabnya aku buka tanganku!" Tuhan berkata: "Bolehkah aku meletakan sesuatu ditanganmu?"
Anda: "Tentu saja!"
ITULAH INTI DARI BERDOA: MEMBUKA TANGAN DAN HATI ---> melupakan genggaman, Tuhan boleh mengambil dan boleh memberi.

Dengan cara berdoa ini, akan menjadi jelas apa yang sebenarnya kuanggap penting dalam hidupku, - hal-hal manakah yang sulit kulepaskan?

Kita hendaknya hidup sedemikian sehingga kita dapat berdoa.
Banyak kesulitan doa, disebab oleh cara hidup kita yang tidak sesuai dengan doa.
Jika dalam hidup sehari-hari kita menolak apa yang kita tahu jelas diminta oleh Allah, maka doa kita akan hampa, kering, gersang, tak berisi, kebohongan.
Saya hanya dapat berdoa, dengan sungguh-sungguh bila dalam hidup biasa aku bersedia menyerahkan dan melepaskan diri dalam kepasrahan.

BERDOA: MENANTI - MENUNGGU.

Aku tidak dapat memaksa Tuhan, hanya dapat menanti dan hadir.
Jangan terlampau aktif.
Ia datang pada waktun Nya.
Aku tidak dapat lagi mengontrol atau memanupilir, atau menentukan isi dan arah doaku.

Kalau aku sanggup 'menanti' maka aku sebenarnya mengatakan:
"TUHAN, ENGKAU KU BUTUHKAN - ENGKAU PENTING BAGIKU"
Sanggup menantikan seseorang menjelaskan bahwa orang yang kunantikan itu berarti bagiku.

BERDOA: HENDAKNYA JANGAN BERDOA UNTUK MENCÅPAI SESUATU.
Doa itu tidak effisein, tidak dapat diukur dari kegunaannya, doa 'menghasilkan sesuatu' seperti persahabatan dan kecintaan tidak effisien.
Justru karana itu, doa itu sulit, karena aku begitu ingin produktif, effisien.
Padahal sebenarnya doa itu bersifat 'pemborosan waktu' sebagai petanda dari 'kehilangan jiwa':
"Siapa akan kehilangan nyawanya akan menemukannya!"
Itulah inti doa sejati.

Aku menanti......
Karena aku sadar bahwa Tuhan sudah lama menanti aku, mencintai aku, mengnal namaku.
Karena itu aku merasa aman dihadapan Tuhan.
Berdoa adalah bergumul dengan Cinta Tuhan, sehingga Ia meresapi hidupku sedalam-dalamnya.


Br Linus OFM
Gerard M OFS
20 Juli 2010


INSTITUT RONCALI SALATIGA.

No comments:

Post a Comment