Saturday, August 11, 2012

RIWAYAT SINGKAT ST KLARA ASISI

RIWAYAT SINGKAT 

SANTA KLARA DARI ASISI



                    Clara de Asís: MI VIDA ENTERA

                       



RIWAYAT SINGKAT 

SANTA KLARA DARI ASISI

ofm.or.id

Clara adalah seorang puteri bangsawan dari kota Assisi ltalia. la dilahirkan pada tahun 1193 dari ibu yang bernama Hortulana dan ayah bernama Favarone. Meskipun Clara tinggal di dalam kemewahan istana kedua orang tuanya, namun ia tidak tarlarut di dalamnya. Menurut kesaksian, dalam proses peresmian Clara sebagai orang kudus, suster Pacifica de Guelfuccio – sebagai saksi I – yang merupakan teman dekat Clara dan bertempat tinggal dekat rumah Clara – mengatakan bahwa Clara adalah seorang puteri yang saleh, banyak melakukan ulah tapa dan berdoa. la iuga biasa mengunjungi orang-orang miskin, memberi derma dan membawakan makanan untuk mereka.
Clara sebagai puteri bangsawan, mendapatkan pendidikan yang lazim bagi para puteri bangsawan di zaman itu. Pendidikan itu mencakup pendidikan agama, ketrampilan yang diperlukan sebagai seorang puteri bangsawan seperti: mengurus dapur rumah tangga besar, menjahit, memintal dan menyulam, juga pendidikan membaca, menulis dan bahasa Latin sebagai bahasa resmi yang digunakan pada masa itu. Seluruh pendidikan ditempuh di rumah dengan mendatangkan guru-guru. Clara seorang yang cerdas. Ini terbukti dari tulisan-tulisannya. la ternyata juga trampil. Dari kesaksian dalam proses kanonisasi, terungkap bahwa Clara biasa membuat corporal, kain penutup Altar yang kemudian dikirim ke gereja-gereja di sekitar kota Assisi. la juga membuat alba, dalmatika, bahkan pernah membuat sepatu sandal dari kulit halus khusus untuk kaki Fransiskus dari Assisi yang terluka karena Stigmata.
Clara seorang pribadi yang berani dan tegas. Ketika telah berusia sekitar 17 tahun, saat harus menentukan arah hidupnya, Clara menolak dengan tegas rencana pernikahan yang diperuntukkan baginya, Clara tidak mau menyesuaikan diri dangan pola hidup tradisional puteri bangsawan pada masa itu.
Hari Minggu Palma malam, tanggal 18 Maret 1212, merupakan saat titik balik hidup Clara. Malam itu bersama Pacifica, Clara melarikan diri dari rumah untuk memulai suatu kehidupan yang dicita-citakannya; suatu pelarian yang telah direncanakan secara matang selama satu tahun bersama Fransiskus dan yang direstui oleh uskup kota Assisi yaitu Uskup Guido. Malam itu juga di kapel kecil Portiuncula Clara menerima jubah seperti yang dikenakan olah Fransiskus beserta kawan-kawannya dan mendapat “tonsura“ para rubiah, Fransiskus sendirilah yang momotong rambut Clara dan memberinya kerudung. Untuk sementara Clara bersama Pacifica tinggal di biara Benediktines guna melindungi diri dari tindakan kekerasan ayah Clara yang ingin mengambil paksa dirinya.
Pada awal bulan Mei 1212, Clara mendapat hadiah dari Uskup Guido yakni sebuah kompleks kecil dengan gereja San Damiano yang terletak kurang lebih satu kilometer jauhnya dari kota Assisi. Setelah menempati kompleks kecil di San Damiano itu, Clara dan para saudari menerima dari Fransiskus petunjuk/pedoman tentang pola hidup injili yang mau diikuti. Sejak Clara menempati biara kecil itu Allah terus menambah jumlah saudari-saudari di San Damiano. Tercatat pada tahun 1233 jumlah penghuni San Damiano mencapai 50 orang.


Pada tahun 1215/1216 Clara mengajukan kepada Paus Innocentius III suatu “Privilegium” (hak istimewa) untuk tidak memiliki harta milik tetap, maksudnya sabagai jaminan hidup bagi Clara dan para saudarinya. Pormohonan Clara tersebut dikabulkan oleh Paus Innocentius III. Berdasarkan “Privilegium Paupertatis” ini Clara dan kelompoknya yang belum memiliki Anggaran Dasar telah diakui sebagai suatu lembaga di dalam tata hukum Gereja. Dengan cara demikian Clara dapat melaksanakan cara hidup yang dicita-citakan dengan berpedoman “Pola Dasar Hidup” karangan Fransiskus dan “Privilegium Paupertatis” yang diterimanya.
Pada tahun 1219, ciri gaya hidup kelompok Clara yang lain dipertegas. Secara resmi San Damiano menerima pingitan. Praktek itu sebelumnya sudah ada, tetapi secara hukum dipertegas. Sejak semula Clara memilih gaya hidup kontemplatif dan dalam kerangka hidup kontemplatif itu ia mau mewujudkan cita-citanya, Ia mau menjadi Hati dan Jantung Gereja, penggerak dari dalam dan sumber hidup. Sejak semula Clara menyadari diri sebagai “pembantu Allah” dan “penopang Gereja.” Dengan caranya sendiri ia mau memberikan sumbangannya kepada seluruh umat Allah.
Pada tahun 1227 Kardinal Hugolinus, sahabat dan pendukung Clara dipilih menjadi Paus dengan nama Gregorius IX (tahun 1227-1241). Segera Clara mengajukan permohonan, agar “Privilegium Paupertatis” diteguhkan kembali secara tertulis. Clara ingin sejak awal mengamankan mutiara itu. Pada tanggal 25 Mei - 17 Juli 1228, Gregorius IX tinggal di Perugia dan Assisi. Pada tahun itu, di Perugia, Gregorius mengabulkan permohonan Clara. Paus Gregorius IX menyalin surat Paus Innocentius lll, tetapi dengan mempersingkatnya sedikit. Beliau tetap prihatin kalau-kalau kemiskinan seperti dicita-citakan Clara kurang realistis, apalagi mengingat situasi sosio-politik masa itu yang memang kurang mantap dan aman. Maka Paus tetap merasa perlu memberi jaminan hidup bagi kelompok di San Damiano. Beliau menawarkan kepada Clara harta milik tetap (tanah, kebun anggur, dll.) serta bersedia memberikan dispensasi, kalau mereka merasa diri terikat pada janji mereka dahulu.
Namun Clara menjawab dengan tegas dan sekaligus menyingkapkan dasar terdalam bagi kemiskinan yang diinginkannya. Ia menegaskan: “Kami tidak ingin sama sekali dibebaskan dari hal mengikuti jejak Kristus.”


CLARA ES TU NOMBRE

                   


Clara menyadari cita-cita dasariahnya dapat “terancam” dari pihak pimpinan tertinggi dalam Gereja. Clara juga tidak dapat menaruh terlalu banyak kepercayaan pada Saudara-Saudara Dina. Sebab pengikut-pengikut Fransiskus terus bertikai satu-sama lain mengenai gaya hidup. Ada sejumlah saudara yang ingin meneruskan gaya hidup semula, yang mengandalkan kemiskinan mutlak, tatapi ada juga sekelompk saudara yang mendukung perkembangan ordo ke arah memperlunak praktek kemiskinan yang dihayati dan dijalani Fransiskus.
Dalam situasi semacam itu Clara merasa perlu menyusun Anggaran Dasarnya sendiri dan mengusahakan pengesahan oleh takhta apostolik. Hal ini samakin mendesak oleh karena penyakit Clara semakin parah. Pada tahun 1250, ia mengalami masa kritis, sehingga sudah diberi sakramen pengurapan orang sakit. Memang Clara menjadi sedikit lebih baik, akan tetapi jelaslah bahwa hidupnya tidak lama lagi. Selanjutnya Clara hampir terus menerus berbaring di tempat tidurnya.
Sekitar tahun 1251 Clara selesai menyusun Anggaran Dasarnya sendiri, yang mungkin sudah mulai disusun sajak tahun 1247. Anggaran Dasar Clara itu merupakan gabungan dari saduran Anggaran Dasar Fransiskus (th. 1221 dan 1223), beberapa dokumen dasariah (Pola Dasar Hidup, Wasiat Fransiskus, Privilegium Paupartatis) dan aturan-aturan yang disadur seperlunya dari konstitusi-konstitusi Paus Hugolinus dan Paus lnnocentius IV; ditambah beberapa hal dari pengalaman hidup Clara sendiri. Keseluruhan Anggaran Dasar itu disusun Clara dengan memakai latar belakang kebiasaan-kebiasaan yang ada di biara kecil San Damiano. Oleh karena Clara memanfaatkan berbagai dokumen rasmi yang telah disahkan, maka Anggaran Dasar Clara itu dapat diterima oleh para ahli hukum Paus.


Selain menyusun Anggaran Dasar, ia juga menuangkan dengan utuh, panjang lebar dan terperinci mengenai panggilan dan cita-citanya ke dalam dokumen yang disebut sebagai wasiatnya. Di dalam wasiat inilah justru terungkap kepribadian Clara yang matang dan merupakan warisan bagi para saudarinya dan melalui mereka diwariskan kepada seluruh umat Allah yang selalu bergumul dangan lnjil Yesus Kristus.
Pada tahun 1252 Clara sakit parah lagi. Sewaktu ia mendapat kunjungan dari Kardinal Raynaldus dan menerima komuni dari tangan beliau, Clara meminta agar beliau sebagai kuasa Paus mensahkan Anggaran Dasarnya. Permohonan ini diterima oleh Kardinal. Meskipun Clara terhibur oleh hal itu, namun ia merasa belum aman seluruhnya.
Seakan suatu kebetulan bahwa Paus Innocentius IV dengan para pengiringnya tinggal di Perugia dan Assisi; dan ketika Paus mendengar tentang sakit Clara, Paus mengunjunginya sampai dua kali. Kunjungan Paus ini dimanfaatkan Clara untuk memohon pengesahan Anggaran Dasarnya. Pada tanggal 9 Agustus 1253, permohonan Clara secara lisan dikabulkan Sri Paus. Segera dokumen resmi disusun oleh para pegawai Paus di Perugia. Pada hari berikutnya yakni pada hari peringatan Santo Laurentius – Martir (10 Agustus) dokumen itu dihantar oleh seorang Saudara Dina ke biara San Damiano. Dengan rasa gembira dan puas Clara mencium dokumen itu yang merupakan hasil perjuangannya selama empat puluh tahun. Pada tanggal 11 Agustus 1253, Clara dengan hati tenang beralih kepada Mempelai Surgawinya.
Paus Innocetius IV dengan seluruh pengiringnya datang menghantar jenazah Clara ke gereja St. Giorgio di Assisi, untuk dimakamkan di situ. Pada tahun 1260 jenazah Clara dipindahkan ke Basilika St.Chiara di Assisi. Atas nama para saudari di San Damiano sepucuk surat mengenai hal tersebut diedarkan kepada semua saudari Ordo San Damiano yang telah terpencar di mana-mana (sekarang Ordo Santa Clara). Ketika Clara meninggal dunia telah ada sekitar 120 biara yang berorientasi kepada biara San Damiano.
Tampak depan Basilika Santa Clara/Chiara di Assisi.
Tampak depan Basilika Santa Clara/Chiara di Assisi. Di dalamnya terdapat Kapel San Damiano.
Pada tahun 1255 Clara diresmikan sebagai orang kudus oleh kardinal Raynaldus — sahabat dan pendukung penuh Clara — yang telah menjadi Paus Alexander IV (tahun 1254-1261).
Tubuh St.Clara tetap utuh walaupun sudah wafat dan disimpan di dalam Basilika Santa Clara di Assisi.
Tubuh St.Clara tetap utuh walaupun sudah wafat dan disimpan di dalam Basilika Santa Clara di Assisi



GITA SANG SURYA
OLEH FRANSISKANES LAMPUNG



.
ST. CLARA  OF ASISI
                     


800 TAHUN JENAZAH ST KLARA


            Tv Franciscanos - Especial Santa Clara de Assis - Clarissas

                  






                           Hermanas Clarisas de Lima - Perú

                        


                          capuchinas madera

                       


                 Misioneras Clarisas del Santisimo Sacramento

                    

Friday, August 10, 2012

St. Clare of Assisi


SANTA CLARE OF ASSISI

PERINGATAN TRANSISTUS SANTA KLARA
DI BIARA SANTA KLARA PACET 10 AGUSTUS 2012

 REKLIWI SANTA KLARA DI MEJA ALTAR
PEMOTONGAN KUE 8 ABAD ORDO ANTA KLARA BERKARYA DIDUNIA
 BERSUKA CITA BERSAMA SUSTER2 PENGIKUT SANTA KLARA
 BERSUKA CITA DAN RAMAH TAMAH BERSAMA SUSTER2 KLARIS

 SR KRISFORA BHAGIA MENERIMA KUE TART DARI SENIOR SUSTER KLARIS
 SR MARGRETHA FMM MENERIMA KUE KEHORMATAN DARI SR BONIFASIA OSC


MINISTER OFS PERS YAKOBA MENERIMA KUE TART
 DARI SUSTER ANCILA OSC

 PERWAKILAN KTM ST ANASTASIUS MENERIMA KUE KEHORMATAN
 DENGAN HATI SEDIH PARA SUSTER LANSIA INI BERBISIK PADA JURU FOTO INI:
SIAPA YANG AKAN MELANJUTKAN LANGKAH
SANTA KLARA DI INDONESIA.......?
 SIAPA YANG AKAN MELANJUTKAN KARYA
ORDO SANTA KLARA INI?


ST. CLARA  OF ASISI
                     


800 TAHUN JENAZAH ST KLARA




Monday, August 6, 2012

Mereka Disebut Saudara Dina | Ordo Fratrum Minorum

Mereka Disebut Saudara Dina | Ordo Fratrum Minorum


Sebagian kecil para saudara OFM
Sebagian kecil para saudara OFM
Fransiskus Asisi adalah seorang pecinta kemiskinan, bentara perdamaian, pendoa sejati yang riang gembira dan penyayang segala mahluk. Karena itu, banyak orang terpesona olehnya dan ingin bergabung dengan persaudaraan fransiskan (OFM).
Jika Anda merasa terpanggil dan terpana oleh semangat St. Fransiskus Asisi, untuk hidup dalam persaudaraan dan kesederhanaan, untuk melayani Tuhan dan sesama, maka jangan takut, jangan bimbang. Padamkan segala keraguan anda. Bersama kami, kita melangkah mengikuti jejak Tuhan kita Yesus Kristus seturut teladan suci Bapa Fransiskus
Bila Anda tertarik dan berminat untuk tumbuh dan berkembang bersama kami maka bergabunglah bersama kami dan bersama-sama kita penuhi bumi ini dengan Kabar Gembira Kristus.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering muncul ketika seseorang ingin mengenal dan ingin bergabung dengan Fransiskan.
Apakah Fransiskan hanya untuk orang-orang “suci”?
Tentu saja tidak. Saudara Fransiskan adalah manusia biasa yang berjuang sebagaimana orang lain untuk melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Sebagaimana setiap manusia, seorang Fransiskan kadang-kadang juga berbuat kesalahan. Kita bisa melihat kembali hidup Fransiskus, khususnya pada tahun-tahun awal, pun setelah pertobatannya, dia masih hidup dalam kesalahan dan dosa. Saudara Fransiskan yang baik bukanlah seorang yang suci melainkan seorang yang terus berjuang untuk menjadi suci.
Apakah ada standar akademis tertentu untuk menjadi Fransiskan?
Jawaban singkatnya adalah ”tidak”. Tidak ada persyaratan titel akademis tertentu untuk bergabung dengan Persaudaraan. Secara sederhana, St. Fransiskus mengajar kami untuk mencari orang-orang berkehendak baik untuk menghayati cara hidup ini.
Akan tetapi, kami sadar bahwa dunia sekarang berkembang begitu pesat. Supaya kita bisa melayani dengan lebih baik, maka kita juga perlu mengikuti perkembangan dunia ini. Agar para saudara bisa mengikuti perkembangana zaman maka, selama masa formasio awal para saudara akan diutus untuk belajar. Supaya bisa menjalankan tugas perutusan belajar dengan baik maka para saudara juga perlu memiliki kecakapan dasar minimal setingkat SMA. Kami juga menganjurkan bagi anda yang masih kuliah supaya menyelesaikannya terlebih dahulu. Biar bagaimana pun bekal ilmu yang anda miliki akan sangat berguna untuk pelayanan nanti.
Jika seorang saudara ingin ditahbiskan menjadi imam, maka ia harus mengikuti pendidikan calon imam sebagaimana ditetapkan oleh uskup setempat. Ada syarat-syarat tuntutan akademis dan kemampuan lain yang diperlukan. Kurang lebih dibutuhkan waktu selama 8 – 10 tahun untuk ditahbiskan menjadi seorang saudara imam.
Berapa batasan umur untuk calon?
Sebagai patokan umum, seorang bisa menjadi calon Fransiskan kalau sudah lulus SMA dan berumur tidak lebih dari 35. Patokan umum ini dibuat karena calon yang usianya di atas 35 seringkali mengalamai kesulitan yang cukup besar untuk bisa beradaptasi dengan cara hidup yang memang berbeda ini. Akan tetapi terkadang juga terjadi bahwa orang yang sudah cukup umur dan memiliki pengalaman cukup matang, bisa menyesuaikan diri dengan cara hidup sebagai seorang Fransiskan. Karena itu, bisa kami katakan bahwa sebenarnya tidak ada batasan umum karena panggilan itu misteri yang tidak mengenal usia.
Apakah seorang Fransiskan harus menjadi Imam?
Jawabannya adalah tidak. St. Fransiskus sendiri bukanlah seorang imam. Satu di antara empat saudara tidak ditahbiskan menjadi imam. Panggilan yang digunakan di antara kami adalah Saudara. Ordo Saudara-saudara Dina adalah sebuah Persaudaraan dimana beberapa anggotanya adalah imam dan yang lain bukan imam (saudara bruder). Tidak ada pembedaan kelas di antara saudara, imam atau bruder. Ada saudara yang yakin bahwa ia dipanggil untuk pelayanan tertahbis, yang lain merasa dipanggil menjadi Saudara tetapi tidak dalam jajaran para klerus. Semua Saudara mempunyai prasetya (kaul religius) yang sama dan memeluk cara hidup yang sama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar St. Fransiskus.
Berapa Lama Masa Pendidikannya?
Masa pendidikan ini kami sebut formation awal. Program formatio awal sama untuk semua calon, baik untuk mereka yang mempersiapkan diri untuk tahbisan atau pun tidak. Program ini berlangsung kurang lebih 8 tahun sebagai persiapan untuk kaul kekal. 1 tahun masa postulan, 1 tahun masa novisiat dan 6 tahun kaul sementara. Jika seorang saudara mempersiapkan diri untuk tahbisan imam maka ia akan melanjutkan dengan studi dan pelayanan pastoral selama kurang lebih 2 tahun setelah kaul kekal. Tidak sepanjang waktu tersebut diisi dengan studi. Waktu studi itu juga dipadukan dengan karya dan pengalaman pelayanan serta tanggungjawab untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Berikut ini adalah bagan yang menggambarkan masa pendidikan seorang fransiskan.
bagan-ofm
Apa yang perlu saya lakukan untuk bergabung dengan Persaudaraan OFM?
Sederhana saja, tidak perlu mengisi blangko atau formulir pendaftaran, juga tidak seperti interview untuk melamar pekerjaan. Pertama-tama kami ingin mengenal anda dan kiranya baik kalau anda juga mengenal kami. Kami akan membantu anda untuk bisa menjalin kontak dengan salah satu saudara kami. Kemudian, anda bisa bertemu dengan saudara kami tersebut untuk berbicara tentang keinginan anda secara lebih detail. Anda juga bisa tinggal 2 atau 3 hari di salah satu komunitas kami untuk mencicipi kehidupan harian kami. Kami akan menjaga kontak dengan anda, memberi bahan-bahan bacaan dan juga mendampingi anda sampai pada proses mengajukan lamaran untuk bergabung dengan kami.
Pertanyaan lain?
Mungkin masih ada pertanyaan-pertanyaan lain yang ingin anda sampaikan. Jangan ragu-ragu untuk menyampaikan pertanyaan anda. Kirimkan pertanyaan anda melalui link ”Kirim Pesan” dan yakinlah kami akan segera menanggapinya.

Sunday, August 5, 2012

HUT GEREJA. PAROKI SANTA MARIA PARA MALAIKAT CIPANAS mp4

HUT GEREJA. PAROKI SANTA MARIA PARA MALAIKAT CIPANAS mp4