Fa Suhardi Soetedja
KITA DIPILIH ALLAH SECARA UNIK
AGAR MENJADI KUDUS
KITA DIPILIH ALLAH SECARA UNIK AGAR MENJADI KUDUS
“Oleh rahmat Allah kamu telah diselamatkan oleh jalan iman. Ini bukannya hasil usaha kamu, melainkan karunia Allah” (Ef 2:8). Diri ini bukan “angkatan yang jahat” (Luk 11:29); karena “dikasihi Allah” dan “telah dipanggil untuk menjadi kudus” agar “Allah, Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus memberikan kepadamu rahmat dan damai” (Rm 1:6-7). Tuhan ta
“Oleh rahmat Allah kamu telah diselamatkan oleh jalan iman. Ini bukannya hasil usaha kamu, melainkan karunia Allah” (Ef 2:8). Diri ini bukan “angkatan yang jahat” (Luk 11:29); karena “dikasihi Allah” dan “telah dipanggil untuk menjadi kudus” agar “Allah, Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus memberikan kepadamu rahmat dan damai” (Rm 1:6-7). Tuhan ta
hu segala tindakan – pikiran, perkataan, perbuatan – yang diri ini lakukan (Mzm 139:3-6); dan satu persatu – dipanggil dan dipilih secara unik oleh kasih Allah, untuk tinggal di dalam kasih-Nya (Yoh 15:9). Orangtua menegur sejauh hal itu perlu, “tetapi, Allah menegur kita demi kebaikan kita sendiri, supaya kita dapat beroleh bagian dalam kekudusan-Nya” (Ibr 12:10). “Terimalah Roh Kudus” (Yoh 20:22); dan jadilah kudus karena Allah adalah kudus (1Ptr 1:16). Keraguan terhadap panggilan sebagai orang pilihan-Nya akan sirna bila orang mengasihi Yesus dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan (Luk 10:27). Oleh keteguhan itulah, Yesus “akan mengutus Roh kebenaran yang berasal dari Bapa”, “Penolong” kita dalam memikul salib dan melayani keluarga atau saudara seiman yang lemah (Yoh 15:26). Sebagai Sang Pencipta, Tuhan akan memanggil, tahu, dan mengasihi diri ini lewat nama kita masing-masing (Yes 43:1). Setiap helai rambut di kepala ini sudah dihitung (Mat 10:30); dan tetesan airmata pun dikumpulkan-Nya (Mzm 56:9). “Tidak ada ciptaan yang tersembunyi di hadapan-Nya; segala sesuatu terbuka dan telanjang di hadapan mata-Nya. Kepada-Nya kita harus memberikan pertanggung jawaban” (Ibr 4:13). Terpujilah Kristus!
PENGHARAPAN ANAK TUHAN ADALAH HIDUP KEKAL
“Mereka yang percaya kepada Allah tidak pernah dikalahkan” (1Mak 2:61); “mendapat kekuatan baru” (Yes 40:31); dan “tidak akan dipermalukan” (Yes 49:23). Sedang, kesedihan dan kekecewaan (Mrk 10:22); mendatangkan keputusasaan. Tuhan bersabda: “Berbahagialah mereka yang percaya meskipun tidak melihat” (Yoh 20:29). “Sebab kita hidup menurut iman, bukan menur
“Mereka yang percaya kepada Allah tidak pernah dikalahkan” (1Mak 2:61); “mendapat kekuatan baru” (Yes 40:31); dan “tidak akan dipermalukan” (Yes 49:23). Sedang, kesedihan dan kekecewaan (Mrk 10:22); mendatangkan keputusasaan. Tuhan bersabda: “Berbahagialah mereka yang percaya meskipun tidak melihat” (Yoh 20:29). “Sebab kita hidup menurut iman, bukan menur
ut penglihatan” (2Kor 5:7). “Iman adalah cara untuk berpegang teguh pada apa yang kita harapkan, karena yakin akan apa yang tidak kelihatan kepada kita” (Ibr 11:1). “Maka kami tidak lagi memperhatikan hal-hal yang kelihatan, tetapi hal-hal yang tidak kelihatan, sebab hal-hal yang kelihatan hanya bertahan untuk sesaat, sedang yang tidak kelihatan akan kekal” (2Kor 4:18). Itulah sebabnya, kita memilih untuk selalu bersukacita dalam Tuhan (Flp 4:4); karena Dia tidak meninggalkan orang yang selalu berharap kepada-Nya (Sir 2:10). Allah akan menegakkan kepala (Mzm 3:4); mendorong diri ini untuk tetap berharap kepada-Nya (Sir 17:19); dan memberi kita “suatu hidup yang penuh pengharapan” (1Ptr 1:3); karena bagi Allah tidak ada yang mustahil (Mrk 10:27). Mari tinggalkan “cara hidup yang lama” (Ef 4:22); dan “kenakanlah Yesus Kristus” (Rm 13:14). Sebagai milik Kristus, diri ini harus “menyalibkan daging dan segala keinginannya” (Gal 5:24); agar “lapar dan haus akan kebenaran” (Mat 5:6); sehingga perhatian tertuju “pada kerajaan dan kebenaran Allah” (Mat 6:33); yang menciptakan kerinduan (Luk 22:15); untuk ikut merayakan Ekaristi setiap hari (Luk 22:19). Berharaplah selalu dan “percaya kepada Allah-mu” (Hos 12:7). Terpujilah Kristus!
No comments:
Post a Comment